Maba Al-Azhar 2019, Studi Mesir, Tour

Menyusuri Kemegahan Kota Kairo Lama Bersama Calon Mahasiswa Baru Universitas Al-Azhar Mesir – REHLATA

Para calon mahasiswa-mahasiswi baru Universitas Al-Azhar Kairo 2019 yang berangkat bersama melalui mediator REHLATA melakukan perjalanan menyusuri kota Kairo lama yang telah dibangun oleh Dinasti Fatimiyah sejak lebih dari sepuluh abad yang lalu.

Dimulai dari Masjid Al-Azhar sembari menelisik sejarah awal berdirinya masjid yang diinisiai oleh Panglima Jauhar Al-Shiqily sebagai tanda kemenangan ekspansi Dinasti Fatimiyah ke Mesir atas bangsa Ikhsyidiyah kala itu. Masjid Al-Azhar hingga kini telah melalui berbagai pembaruan serta perluasan dari masa ke masa sehingga menambah kecantikan dan kemegahannya.

Perjalanan dilanjutkan menuju Bab Zuwaila yang menjadi gerbang pertahanan di sisi selatan kota Kairo pada masa itu. Menaiki menara yang berdiri tegak di atas pintu gerbang, memandangi luasnya kota Kairo pada masa kini yang terhiasi banyak menara-menara megah lainnya, yang bahkan saat ini siapa yang akan menyangka akan menjadi salah satu pusat peradaban Islam kuno terbesar dan termegah.

Usai berfoto-foto, perjalanan dilanjutkan menyusuri Jalan Muiz li Dinillah. Ia merupakan sebuah jalan yang menebas kota Kairo lama dan menghubungkannya dari ujung utara hingga ujung selatan. Nama jalan ini pun diambil dari nama khalifah Dinasti Fatimiyah yang berhasil mengekspansi negara Mesir.

Di sepanjang Jalan Muiz li Dinillah, tersaji pemandangan khas Islam Timur Tengah dengan banyaknya bangunan-bangunan tua berupa masjid lengkap dengan menara-menaranya, madrasah, sabil, wikalah hingga pondokan-pondokan lama para pedagang dan warga  pada masa itu.

Perjalanan pun berakhir dengan mengunjungi masjid terbesar kedua Dinasti Fatimiyah, Al-Hakim Bi Amrillah, yang berada tepat di samping gerbang utara benteng kota Kairo lama, Bab Al-Futuh, gerbang megah yang menjadi pintu masuk kota Kairo kuno  ini menjadi saksi perabadan menghalau berbagai pemberontakan yang terjadi pada masa itu, masih terbentang luas dan terlihat kokoh sampai sekarang.

Perasaan senang dan gembira pun terasa begitu memuaskan meskipun harus menempuh perjalanan sejauh dua kilometer, namun semuanya terbayar sudah dengan keindahan dan kemegahan yang terpancar di sepanjang perjalanan hingga membuat takjub.

Related Posts