Jejak Cinta Hajar – Menyusuri Sa’i antara Shafa dan Marwah
Pernah membayangkan berada di tengah padang pasir, di bawah terik matahari, hanya demi mencari seteguk air untuk anak tercinta? Di situlah awal mula kisah Sa’i—bukan sekadar lari kecil di antara dua bukit, melainkan simbol haru, cinta, dan kepasrahan seorang ibu kepada Rabb-nya.
Sejarah Sa’i antara Shafa dan Marwah
Sa’i adalah perjalanan bolak-balik sebanyak tujuh kali antara Bukit Shafa dan Marwah, yang kini berada di dalam kompleks Masjidil Haram, Mekkah. Ibadah ini mengabadikan kisah keteguhan hati Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
Saat Nabi Ibrahim menerima perintah Allah untuk meninggalkan Hajar dan putranya, Ismail, di lembah tandus (Mekkah), beliau menjalankannya tanpa ragu. Hajar pun menerima dengan keimanan yang luar biasa.
Namun, ketika perbekalan habis dan air tak tersisa, Ismail kecil menangis kehausan. Dengan cemas, Hajar berlari-lari kecil mencari air, bolak-balik dari Shafa ke Marwah sebanyak tujuh kali. Dalam kegelisahan itu, datang pertolongan Allah: Malaikat Jibril menghentakkan tanah, dan muncullah mata air yang kemudian dikenal sebagai Zamzam.
Perjalanan penuh cinta dan tawakal inilah yang kemudian menjadi bagian penting dalam ibadah haji dan umrah.
Tata Cara Pelaksanaan Sa’i
Sa’i dilakukan setelah selesai thawaf (mengelilingi Ka’bah). Berikut urutan pelaksanaannya:
1. Memulai dari Bukit Shafa
-
Naik ke Bukit Shafa, menghadap Ka’bah.
-
Membaca ayat:
“Innash-Shafā wal-Marwah min Sya’ā’irillāh…” (QS. Al-Baqarah: 158) -
Membaca doa dan niat memulai Sa’i.
-
Berdoa sesuai keinginan sambil mengangkat tangan.
2. Berjalan Menuju Bukit Marwah
-
Di antara dua lampu hijau (area “Masa’a”), laki-laki disunnahkan berlari kecil (harwala), sementara perempuan cukup berjalan.
-
Disunnahkan berdzikir atau membaca:
“Rabbi ighfir warham, innaka Antal-A’azzul-Akram.”
3. Tiba di Bukit Marwah
-
Naik ke area bukit Marwah.
-
Menghadap ke arah Ka’bah (atau kiblat), lalu berdoa seperti di Shafa.
4. Mengulang Perjalanan
-
Perjalanan dari Marwah ke Shafa dihitung sebagai putaran kedua, lalu kembali lagi ke Marwah (putaran ketiga), dan seterusnya hingga tujuh kali:
-
Shafa → Marwah = 1 putaran
-
Marwah → Shafa = 2 putaran
-
Terus ulangi hingga berakhir di Marwah (putaran ke-7)
-
5. Setelah Selesai Sa’i
-
Jika dalam rangka umrah: lanjut dengan tahallul (memotong rambut).
-
Jika dalam rangka haji: dilanjutkan sesuai dengan urutan manasik yang berlaku.
Makna Spiritual Sa’i
Sa’i bukan sekadar gerakan fisik—ia adalah perjalanan batin yang mengajarkan:
-
Kesabaran dalam ujian
-
Tawakal tanpa batas
-
Ikhtiar sepenuh jiwa
Hajar tidak hanya berdoa dan menunggu mukjizat—ia bergerak, berusaha, dan Allah menjawab usahanya dengan keajaiban.
Semoga setiap langkah di antara Shafa dan Marwah menjadi cermin hidup kita: penuh liku, tapi selalu dalam lindungan dan kasih sayang-Nya.
Baca juga:
Layanan kami
Pendaftaran Seleksi Mahasiswa ke Al-Azhar 2025