Menginap di Muzdalifah: Ajang Refleksi Diri untuk Menjadi Hamba yang Selalu Bersyukur

Menginap di Muzdalifah merupakan salah satu rangkaian dalam ibadah haji yang jika di lewatkan, jamaah haji akan dikenai dam (denda). Berikut uraian singkat dan amalan yang tidak boleh terlewatkan saat bermalam di Muzdalifah.

Setelah jamaah haji melaksanakan wukuf di arafah, selanjutnya jamaah haji melanjutkan perjalanan menuju Mina. Namun, sebelum sampai di Mina, jamaah haji di wajibkan untuk bermalam di Muzdalifah. Yaitu daerah terbuka yang terletak di antara Makkah dan Mina. 

Secara bahasa kata Muzdalifah menunjukan makna al-izdilaf yang berarti ijtima;berkumpul. Diartikan berkumpul karena di Muzdalifah jamaah haji di sunnahkan untuk menggabungkan/menjama` shalat maghrib dengan shalat isya`. 

Bermalam di Muzdalifah dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijah. Yaitu dimulai dari awal malam tanggal 10 dzulhijah hingga terbit fajar. Disana seluruh jamaah haji dari seluruh belahan dunia bertemu dan berkumpul menjadi satu untuk selanjutnya mereka sama-sama hanyut dan khusyu` dalam dzikir dan munajat kepada Allah.

Saat bermalam di Muzdalifah, jamaah haji dianjurkan memperbanyak membaca doa, berdzikir, dan beristighfar karena kawasan Muzdalifah termasuk kawasan maysaral haram. Sebagaimana firman Allah SWT:

فَإِذَآ أَفَضْتُم مِّنْ عَرَفَٰتٍ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ عِندَ ٱلْمَشْعَرِ ٱلْحَرَامِ  

 Artinya, “Maka apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy’aril Haram”. (QS. Al-Baqarah: 198). 

Selain dianjurkan memperbanyak memanjatkan doa, dzikir, dan beristighfar, jamaah haji juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca talbiyyah dan mengumpulkan batu kerikil kecil untuk persiapan melempar jumrah pada tanggal 11-13 Dzulhijah.

Bermalam di Muzdalifah merupakan ajang refleksi diri untuk mengingatkan kita supaya menjadi hamba yang selalu bersyukur atas segala karunia yang Allah berikan, terlebih nikmat diberi tempat tinggal yang layak dan kenyaman hidup. Juga untuk menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap mereka yang kurang beruntung dan hidup dalam keadaan serba terbatas.

Semoga uraian singkat diatas dapat memberi pemahaman kepada pembaca akan serba-serbi ibadah di Muzdalifah. Dan supaya amalan-amalan yang telah disebutkan bisa dilaksanakan jamaah haji, supaya ibadah di Muzdalifah bisa menjadi ajang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca juga:
Layanan kami
Pendaftaran Seleksi Mahasiswa ke Al-Azhar 2025