Adab dan Etika Saat di Masjidil Haram

Masjidil Haram adalah jantung spiritual umat Islam. Setiap amal baik yang dilakukan di sini akan dilipatgandakan pahalanya, namun sebaliknya, dosa yang dilakukan di tanah haram juga memiliki bobot yang lebih berat. Oleh karena itu, menjaga adab dan etika adalah cerminan dari pengagungan kita terhadap kesucian tempat ini.


Adab Sebelum Memasuki Masjidil Haram

Persiapan yang baik adalah kunci untuk mendapatkan pengalaman spiritual yang maksimal.

  1. Niat yang Ikhlas: Luruskan niat bahwa kedatangan Anda semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT, mencari ridha-Nya, bukan untuk berwisata, pamer, atau tujuan duniawi lainnya.
  2. Berwudhu dari Penginapan: Usahakan untuk berwudhu secara sempurna dari hotel atau tempat menginap untuk menjaga kesucian diri.
  3. Berpakaian yang Suci dan Sopan: Kenakan pakaian yang bersih, suci dari najis, dan menutup aurat dengan sempurna. Bagi jamaah umrah atau haji, tentu mengenakan pakaian ihram.
  4. Berdoa Saat Menuju Masjid: Perbanyak zikir dan doa selama perjalanan menuju masjid.
  5. Membaca Doa Masuk Masjid: Ketika akan melangkahkan kaki ke dalam masjid, dahulukan kaki kanan dan bacalah doa masuk masjid:Bismillaˉh, wassalaˉmu ‘alaˉ Rasuˉlillaˉh, Allaˉhummaghfirlıˉ dzunuˉbıˉ waftaḥlıˉ abwaˉba raḥmatik.Artinya: “Dengan nama Allah, semoga keselamatan tercurah atas Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”

Etika Saat Berada di Dalam Masjidil Haram

Inilah inti dari adab yang harus dijaga selama beraktivitas di dalam masjid.

1. Adab dalam Beribadah
  • Menjaga Kekhusyukan: Fokuskan hati dan pikiran sepenuhnya untuk beribadah. Hindari percakapan duniawi, bermain gawai, atau hal-hal yang dapat melalaikan. Jaga pandangan agar tidak melihat hal-hal yang tidak perlu.
  • Shalat Tahiyatul Masjid: Begitu masuk, jika memungkinkan dan bukan di waktu terlarang, laksanakan shalat sunnah Tahiyatul Masjid sebanyak dua rakaat sebagai bentuk penghormatan kepada masjid. Pengecualian: Jika niat utama Anda adalah langsung melakukan tawaf, maka tawaf itu sendiri sudah menjadi penghormatan bagi Masjidil Haram.
  • Memperbanyak Ibadah: Manfaatkan setiap detik untuk beribadah seperti tawaf sunnah, shalat fardhu dan sunnah, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.
  • Tidak Mengeraskan Suara: Saat membaca Al-Qur’an atau berdoa, gunakan suara yang lirih agar tidak mengganggu kekhusyukan jamaah lain di sekitar Anda.
2. Adab dalam Berinteraksi dengan Sesama Jamaah

Mengingat Masjidil Haram dipenuhi jutaan manusia dari berbagai bangsa, adab sosial menjadi sangat krusial.

  • Sabar dan Menahan Amarah: Anda akan berhadapan dengan situasi berdesak-desakan. Bersabarlah, jangan mudah terpancing emosi atau marah. Ingatlah bahwa menahan amarah adalah bagian dari ibadah.
  • Tidak Menyakiti Orang Lain: Ini adalah poin terpenting. Jangan mendorong, menyikut, atau melangkahi pundak orang yang sedang duduk atau shalat. Saat tawaf dan sa’i, hindari menyerobot atau menyakiti jamaah lain.
  • Mendahulukan yang Lemah: Berikan prioritas kepada jamaah yang lanjut usia, anak-anak, wanita, dan mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Bantu mereka jika Anda mampu.
  • Menjaga Pandangan: Tundukkan pandangan dari lawan jenis yang bukan mahram untuk menjaga kesucian hati.
  • Tolong-Menolong: Tawarkan bantuan kepada jamaah yang terlihat kebingungan atau membutuhkan pertolongan. Senyum dan sapaan yang ramah adalah sedekah.
3. Adab dalam Menjaga Fasilitas dan Kebersihan
  • Jaga Kebersihan: Jangan membuang sampah sembarangan. Masjidil Haram adalah rumah Allah yang suci, maka jagalah kebersihannya seperti Anda menjaga kebersihan rumah sendiri.
  • Adab Minum Air Zamzam: Minumlah air zamzam dengan adab (duduk jika memungkinkan, membaca basmalah, berdoa) dan jangan boros. Tutup kembali keran dengan baik.
  • Gunakan Fasilitas dengan Baik: Jaga kebersihan toilet dan tempat wudhu. Letakkan kembali sandal atau sepatu di rak yang telah disediakan.
  • Menghormati Mushaf Al-Qur’an: Jika selesai membaca Al-Qur’an yang tersedia di masjid, kembalikan ke tempatnya dengan rapi.

Hal-hal yang Perlu Dihindari

Beberapa tindakan yang dapat mengurangi pahala dan mengganggu kesucian masjid:

  • Berfoto Selfie Berlebihan: Terlalu sibuk berfoto atau merekam video dapat mengurangi kekhusyukan dan menimbulkan sifat riya’ (pamer).
  • Mengobrol dan Bercanda Keras: Masjid adalah tempat beribadah, bukan tempat bersenda gurau.
  • “Menjaga” atau Memesan Tempat Shalat: Hindari meletakkan sajadah atau barang untuk “memesan” tempat dalam waktu lama, terutama di shaf-shaf depan, karena ini merugikan jamaah lain yang datang lebih awal.
  • Makan dan Minum Secara Berlebihan: Diperbolehkan minum dan makan kurma untuk berbuka, tetapi hindari makan besar yang dapat mengotori area masjid.
  • Bertengkar atau Berdebat: Apapun masalahnya, hindari perdebatan dan pertengkaran di dalam Masjidil Haram.

    Kunjungi :
    Layanan kami
Kategori: Umroh