Filosofi, Makna dan Tata Caranya Melempar Jumrah

Lempar Jumrah merupakan salah satu ritual penting dalam rangkaian ibadah haji. Praktik ini tidak sekadar melempar batu ke sebuah pilar, tetapi memiliki filosofi yang dalam dan makna spiritual yang kuat.

Asal Usul Lempar Jumrah

Ritual lempar jumrah berasal dari kisah Nabi Ibrahim AS saat diuji oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Dalam proses itu, iblis berusaha menggoda Nabi Ibrahim agar membatalkan niatnya. Namun, Nabi Ibrahim AS justru melempari iblis dengan batu-batu kecil sebagai bentuk penolakan terhadap godaan tersebut. Peristiwa ini kemudian dimaknai sebagai simbol perlawanan terhadap godaan setan dan bentuk ketaatan total kepada Allah SWT.

Sebagaimana disebutkan dalam hadist:

“إِنَّمَا جُعِلَ الطَّوَافُ بِالْبَيْتِ، وَبِالصَّفَا وَالْمَرْوَةِ، وَرَمْيُ الْجِمَارِ، لِإِقَامَةِ ذِكْرِ اللَّهِ”

Artinya: “Sesungguhnya, diadakannya thawaf di Ka’bah, sa’i antara Shafa dan Marwa dan melempar jumrah, adalah untuk mengingat Allah.” (HR. Abu Daud nomor 1888).

Lokasi Lempar Jumrah: Jamarat

Tempat pelaksanaan lempar jumrah disebut Jamarat, terletak di Mina, sekitar 5 km dari Masjidil Haram di Makkah. Jamarat menjadi lokasi utama bagi jamaah haji untuk melakukan ritual ini. Di tempat ini berdiri tiga pilar besar yang masing-masing mewakili lokasi godaan yang dialami oleh Nabi Ibrahim.

Tiga Titik Penting Jamarat

  1. Jumrah Ula
    Titik ini merupakan tempat pertama, paling dekat dengan tenda jamaah di Mina. Di sinilah godaan pertama dari setan terjadi. Jamaah melemparkan 7 batu kecil sambil bertakbir, sebagai simbol penolakan terhadap godaan.

  2. Jumrah Wustha
    Terletak sekitar 150 meter dari Jumrah Ula, tempat ini menandai lokasi godaan kedua terhadap Nabi Ibrahim. Jamaah juga melemparkan 7 batu di sini, dengan tata cara yang sama.

  3. Jumrah Aqabah
    Ini adalah titik terakhir dan terbesar, terletak paling dekat ke arah Makkah. Jumrah Aqabah melambangkan godaan ketiga dan paling berat dari setan. Biasanya, batu dilempar di titik ini pada 10 Dzulhijjah, setelah wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah.

Makna di Balik Ritual Lempar Jumrah

Bagi sebagian orang, ritual ini mungkin tampak aneh karena hanya berupa melempar batu ke tiang. Namun, lempar jumrah memiliki makna spiritual yang dalam. Setiap lemparan batu adalah simbol perlawanan terhadap hawa nafsu, bisikan setan, dan bentuk kepatuhan kepada perintah Allah SWT. Ini juga menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk terus menjaga dzikir dan ketaatan, serta menjauhi segala bentuk godaan duniawi.

Baca juga:
Layanan kami
Pendaftaran Seleksi Mahasiswa ke Al-Azhar 2025

Kategori: Umroh