Gema Talbiyah seorang Musim Diikuti Oleh Seluruh Alam

Gema kalimat “Labbaik Allahumma labbaik…” yang dikumandangkan oleh jutaan jemaah haji dan umrah adalah sebuah pemandangan yang menggetarkan jiwa. Seruan agung ini bukan hanya pernyataan verbal, tetapi sebuah ikrar penyerahan diri seorang hamba kepada Sang Pencipta. Namun, pernahkah terlintas di benak kita, apa yang terjadi di alam sekitar saat kita mengumandangkan kalimat mulia tersebut? Benarkah bebatuan yang bisu, pepohonan yang rindang, bahkan tanah yang kita pijak ikut serta dalam zikir kita?

Mengupas sebuah hadis yang seringkali menjadi pengingat akan kebesaran Allah dan keagungan ibadah di Tanah Suci. Jawabannya adalah iya, dan keyakinan ini bukan berasal dari kiasan semata, melainkan dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dijelaskan sebuah hadis yang menjadi dalil utama mengenai fenomena ini. Hadis tersebut diriwayatkan dari salah seorang sahabat Nabi, Sahal bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, yang mendengar langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُلَبِّي إِلَّا لَبَّى مَنْ عَنْ يَمِينِهِ وَشِمَالِهِ مِنْ حَجَرٍ أَوْ شَجَرٍ أَوْ مَدَرٍ حَتَّى تَنْقَطِعَ الْأَرْضُ مِنْ هَا هُنَا وَهَا هُنَا

Artinya: “Tidaklah seorang muslim bertalbiyah, kecuali akan ikut bertalbiyah apa yang ada di sebelah kanan dan kirinya, baik itu bebatuan, pepohonan, ataukah tanah, sampai ujung bumi dari arah sini dan sana (kanan dan kirinya).”

Hadis ini secara gamblang menegaskan bahwa setiap kali seorang hamba melantunkan talbiyah, seluruh makhluk di sekelilingnya benda hidup maupun benda mati turut serta dalam zikir tersebut. Mereka menjadi “paduan suara” semesta yang mengiringi seruan sang hamba, membentang sejauh pandangan mata ke kanan dan ke kiri.

Fenomena ini mengandung makna spiritual yang luar biasa bagi setiap muslim, khususnya mereka yang sedang menunaikan ibadah haji atau umrah:

  1. Ibadah yang Tidak Sendirian: Hadis ini mengajarkan bahwa ibadah kita tidak pernah menjadi aktivitas yang soliter. Saat kita berzikir, seluruh alam menjadi saksi dan peserta. Ini memberikan dorongan semangat bahwa kita adalah bagian dari sebuah simfoni ketaatan universal kepada Allah SWT.
  2. Semua Makhluk Bertasbih: Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur’an bahwa seluruh makhluk di langit dan di bumi senantiasa bertasbih kepada-Nya, meskipun kita tidak memahami cara mereka bertasbih. Talbiyah yang kita ucapkan seolah menyelaraskan zikir kita dengan zikir agung alam semesta.
  3. Keagungan Kalimat Talbiyah: Ikut sertanya makhluk lain menunjukkan betapa mulia dan agungnya kalimat talbiyah di sisi Allah. Kalimat ini memiliki kekuatan untuk menggetarkan alam dan membuatnya ikut tunduk dalam pengagungan.
Sumber dan Kredibilitas Hadis

Hadis ini bukanlah riwayat yang asing. Ia diriwayatkan oleh para ulama hadis terkemuka, di antaranya:

  • Imam at-Tirmidzi
  • Imam Ibnu Majah
  • Imam al-Baihaqi
  • Al-Hakim dalam kitabnya, Al-Mustadrak

Dengan penyebutan sumber-sumber ini, hadis tersebut memiliki landasan yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan dalam tradisi keilmuan Islam.

Jadi, ketika seorang jemaah haji atau umrah berjalan di padang pasir yang tandus atau di tengah keramaian kota Mekkah sambil melantunkan talbiyah, ia sesungguhnya tidak pernah sendirian. Bebatuan, pepohonan, dan hamparan tanah di kanan dan kirinya menjadi makmum dalam zikirnya. Ini adalah sebuah anugerah tak terlihat yang seharusnya menambah kekhusyukan dan kesadaran kita akan kebesaran Allah dalam setiap langkah ibadah.

KUNJUNGI PRGRAM UMRAH KAMI

Kategori: Umroh