Keutamaan Puasa Tasu’a dan Asyura di Bulan Muharram

Memasuki bulan Muharram, salah satu dari empat bulan haram (suci) dalam kalender Islam, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah. Di antara amalan yang sangat istimewa pada bulan ini adalah puasa sunnah, khususnya puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram dan puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram.

Kedua puasa ini tidak hanya memiliki nilai pahala yang besar, tetapi juga menyimpan hikmah dan sejarah yang mendalam bagi umat Islam.

Keutamaan Puasa Asyura

Puasa Asyura, yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, memiliki keutamaan yang luar biasa. Sebagaimana dijelaskan dalam banyak hadis, ganjaran utama bagi mereka yang melaksanakannya dengan ikhlas adalah pengampunan dosa-dosa selama setahun yang telah berlalu.

Rasulullah SAW bersabda:

“…Dan puasa di hari ‘Asyura’, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Keutamaan ini menjadikan puasa Asyura sebuah kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk membersihkan diri dari kesalahan dan memulai lembaran baru dengan rahmat dan ampunan dari Allah SWT.

Puasa Tasu’a: Pembeda dan Penyempurna

Selain puasa Asyura, umat Islam juga sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa pada tanggal 9 Muharram, yang dikenal sebagai puasa Tasu’a. Anjuran ini berawal dari keinginan Rasulullah SAW untuk membedakan ibadah umat Islam dengan kebiasaan kaum Yahudi yang juga mengagungkan hari ke-10 di bulan mereka.

Dalam sebuah riwayat dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata bahwa ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa, mereka berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.”

Maka Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila tiba tahun depan –insya Allah– kita akan berpuasa juga pada hari kesembilan.”

Dari hadis ini, para ulama menyimpulkan bahwa tingkatan puasa Asyura yang paling utama adalah dengan menggabungkannya dengan puasa Tasu’a sehari sebelumnya. Ini dilakukan untuk merealisasikan keinginan Nabi Muhammad SAW sekaligus sebagai pembeda dari tradisi umat lain.

Berdasarkan penjelasan tersebut, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram (Tasu’a dan Asyura). Dengan melaksanakan kedua puasa ini, seorang Muslim tidak hanya berpotensi mendapatkan ampunan dosa setahun yang lalu, tetapi juga mengikuti sunnah dan keinginan mulia Rasulullah SAW.

Mari manfaatkan momen berharga di bulan Muharram ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meraih ampunan-Nya, dan menyempurnakan ibadah kita.

Baca juga:
Layanan kami