Menjadi Muslim yang Lebih Baik dari Hari ke Hari
Setiap manusia memiliki ruang untuk bertumbuh, berubah, dan memperbaiki diri. Dalam Islam, proses menjadi lebih baik bukanlah perjalanan yang instan, melainkan perjuangan harian yang terus-menerus. Menjadi Muslim yang lebih baik bukan berarti menjadi sempurna, melainkan terus berusaha mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki akhlak, memperdalam ilmu, dan menebar manfaat bagi sekitar.
Namun, di tengah kesibukan dunia dan godaan zaman, bagaimana cara kita menjaga semangat untuk terus berhijrah menjadi lebih baik?
1. Kesadaran Diri: Langkah Awal Hijrah
Setiap perubahan besar dimulai dari kesadaran kecil. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS. Ar-Ra’d: 11)
Perubahan menuju kebaikan harus diawali dari keinginan kuat dalam hati. Merenung, muhasabah, dan bertanya pada diri: “Sudah sejauh mana aku menjalani Islam dengan sungguh-sungguh?”
2. Perbaiki Hubungan dengan Allah (Hablumminallah)
Ibadah adalah pondasi utama keislaman. Mulailah dengan menjaga shalat lima waktu, memperbaiki bacaan Al-Qur’an, dan rutin berdoa. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang paling kontinu meskipun sedikit.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Konsistensi dalam ibadah kecil akan membuka pintu untuk perbaikan besar dalam hidup kita.
3. Perbaiki Hubungan dengan Sesama (Hablumminannas)
Islam bukan hanya tentang hubungan kita dengan Allah, tapi juga dengan manusia. Menjaga lisan, bersikap jujur, menunaikan amanah, membantu sesama – semua itu adalah bagian dari menjadi Muslim yang baik.
Imam Hasan al-Bashri berkata:
“Bukanlah iman itu dengan angan-angan dan hiasan kata, tapi dengan apa yang menetap di hati dan dibenarkan dengan amal.”
Akhlak yang baik adalah cerminan keimanan yang kuat.
4. Menuntut Ilmu dan Berteman dengan Orang Shalih
Ilmu agama adalah pelita. Tanpa ilmu, semangat bisa padam. Nabi ﷺ bersabda:
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim)
Bergaul dengan orang-orang shalih juga akan memudahkan kita dalam memperbaiki diri. Dalam hadits disebutkan:
“Seseorang tergantung agama temannya. Maka lihatlah siapa yang menjadi temanmu.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi)
5. Terus Bertobat dan Jangan Pernah Putus Asa
Setiap Muslim pasti pernah salah. Tapi Allah Maha Pengampun. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Setiap anak Adam adalah pendosa, dan sebaik-baik pendosa adalah yang bertobat.”
(HR. Tirmidzi, hasan shahih)
Syaitan akan membuat kita merasa tidak layak untuk kembali kepada Allah. Tapi justru di situlah ujian iman: maukah kita kembali meskipun pernah jauh?
Menjadi Muslim yang lebih baik bukanlah tujuan akhir, melainkan proses seumur hidup. Tak perlu menunggu sempurna untuk memulai. Allah tidak menilai hasil, tapi perjuangan kita. Selama kita masih bernapas, masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri, belajar lebih banyak, dan mencintai Islam dengan lebih dalam.
Seperti kata Imam Ibn Qayyim al-Jawziyyah:
“Jika engkau tidak bisa berlomba dalam kebaikan dengan orang-orang shalih, maka berlombalah dengan dirimu sendiri agar setiap harinya lebih baik dari kemarin.”