Umroh

Umroh

Bagi setiap Muslim, Umroh adalah sebuah perjalanan spiritual yang sangat dirindukan, bukan sekadar pelengkap ibadah, melainkan sebuah panggilan hati yang membawa kita langsung bertamu ke Rumah Allah di Mekkah. Ibadah ini seringkali kita dengar sebagai “haji kecil,” dan memang statusnya adalah sunnah muakkadah—sangat ditekankan bagi umat yang mampu secara fisik dan finansial.

Secara sederhana, Umroh adalah niat suci untuk bertamu ke Baitullah demi melaksanakan ritual tertentu. Keindahan ibadah ini terletak pada fleksibilitas waktunya; ia bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, berbeda dengan ibadah Haji yang terikat pada waktu khusus di bulan Dzulhijjah. Keutamaannya pun luar biasa: Umroh merupakan tiket untuk pembersihan diri, menghapus dosa-dosa minor yang terjadi antara satu Umroh ke Umroh berikutnya.

Meskipun mayoritas ulama Syafi’i menetapkan Umroh sebagai sunnah muakkadah, terdapat pula pendapat ulama lain yang menghukuminya sebagai wajib, sejalan dengan beberapa hadis yang menekankan kewajibannya bagi yang mampu. Salah satu dalil yang dijadikan dasar adalah:

“الْعُمْرَةُ وَاجِبَةٌ كَوُجُوبِ الْحَجِّ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً”

Artinya, “Umroh hukumnya wajib, seperti wajibnya haji, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.” (Diriwayatkan dari Anas bin Malik)

Baca juga :Panduan Lengkap Amalan Sunnah Sebelum dan Selama Ihram Haji/Umrah

Rukun Umroh: Lima Anak Tangga Wajib

Pertama, melaksanakan Umroh berarti menapaki lima rukun utama yang wajib dipenuhi agar ibadah kita sah di mata Allah.

Tertib: Secara keseluruhan, seluruh rangkaian rukun ini harus dilakukan secara Tertib. Artinya, semua langkah harus dilaksanakan secara berurutan sesuai syariat.

Ihram: Rukun pertama adalah Ihram. Ini adalah momen krusial saat kita mengambil niat di Miqat. Selain itu, kita juga melepaskan diri dari urusan duniawi, lalu mengenakan pakaian serba putih yang simbolis.

Tawaf: Setelah Ihram, kita memasuki fase sakral Tawaf. Kita mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Tentu saja, hal ini harus dilakukan dengan penuh kerendahan hati dan kekhusyukan, demi merasakan kedekatan yang luar biasa dengan Allah.

Sa’i: Berikutnya adalah ritual Sa’i. Kita menelusuri tujuh kali bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah. Langkah kaki ini meniru perjuangan gigih Ibunda Hajar saat mencari air.

Tahallul: Terakhir, kita mencapai puncak penutup, yaitu Tahallul. Di sini, kita memotong atau mencukur rambut. Tindakan ini adalah simbol kebebasan dan kembalinya kita ke kehidupan normal, meski demikian, kita kembali dengan catatan jiwa yang baru dan bersih.

Kunjungi daftar paket kami

Paket Umroh 2026