Saat Hati Lelah, Dzikir adalah Jalan Pulang

Setiap manusia pasti pernah merasa hampa. Di tengah kesibukan, pencapaian, atau bahkan saat sedang berkumpul dengan banyak orang, rasa kosong itu tetap bisa menyelinap.

Padahal Allah telah memberikan jawabannya dengan sangat jelas:
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Dzikir—sebuah amalan yang tampak sederhana, namun menyimpan kekuatan luar biasa untuk menentramkan hati dan meneguhkan jiwa.

Makna Dzikir dan Hakikatnya

Secara bahasa, dzikir berarti menyebut atau mengingat. Namun dalam konteks ibadah, dzikir adalah segala bentuk mengingat Allah, baik melalui lisan, hati, maupun tindakan. Ia bisa dalam bentuk tasbih, tahmid, takbir, istighfar, membaca Al-Qur’an, hingga merenungi ciptaan Allah dan bermuhasabah diri.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah mengatakan:

“Dzikir adalah penyejuk hati, pelipur lara, dan cahaya bagi jiwa. Siapa yang hatinya kosong dari dzikir, maka ia seperti rumah yang gelap dan hancur.”

Keutamaan Dzikir dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Mendatangkan ketenangan hati
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”(QS. Ar-Ra’d: 28)

2. Diperhatikan dan diingat oleh Allah
“Ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 152)

3. Amalan yang paling ringan, tapi paling berbobot “Dua kalimat yang ringan di lisan, tetapi berat di timbangan, dan dicintai oleh Allah:Subhānallāhi wa bihamdih, Subhānallāhil ‘Azīm.(HR. Bukhari dan Muslim)

4. Menjauhkan dari bisikan setan
Setan membisikkan was-was dan keraguan, tapi dzikir adalah benteng yang menghalangi tipu daya mereka.    “Sesungguhnya setan lari dari seseorang yang berdzikir kepada Allah.” (HR. Muslim)

5. Pembersih hati dan penebus dosa
“Barang siapa yang banyak memohon ampunan (berdzikir dengan istighfar), niscaya Allah jadikan baginya jalan keluar dari setiap kesusahan, dan kelapangan dari setiap kesempitan.” (HR. Ahmad)

Qaul Ulama Tentang Dzikir

Ibnu Taimiyah berkata:
“Dzikir kepada Allah bagi hati seperti air bagi ikan. Maka bagaimana keadaan seekor ikan jika ia dipisahkan dari airnya?”

Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
“Carilah kenikmatan dalam tiga hal: saat shalat, saat membaca Al-Qur’an, dan saat berdzikir. Jika kamu tidak menemukannya di ketiganya, maka ketahuilah bahwa pintu hatimu telah tertutup.”

Dzikir, Nafas Jiwa yang Tak Boleh Putus

Dzikir bukan hanya ritual, ia adalah nafas hati. Semakin kita mengingat Allah, semakin kita merasa dekat dan tenang. Dzikir bisa dilakukan di mana saja: di perjalanan, saat memasak, mengasuh anak, sebelum tidur, bahkan dalam diam.

Karena dzikir bukan hanya ibadah bagi lisan, tapi juga pengobat bagi hati.
Dan di dunia yang semakin gaduh ini, dzikir adalah bisikan lembut yang mengantarkan kita pulang kepada-Nya.

“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan mengingat kalian.”(QS. Al-Baqarah: 152)

Baca juga:
Layanan kami

 

Kategori: Berita