Studi Mesir

Setelah dinyatakan lulus seleksi, kini calon mahasiswa baru Universitas Al-Azhar Mesir akan tes tahdid mustawa di PUSIBA Jakarta.

Sabtu (25/1/2020), Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia mengadakan pertemuan dengan OIAA Pusat di Gedung Universitas Al-Azhar di Nasr City, Kairo Mesir. Pertemuan ini membahas evaluasi dan strategi peningkatan kinerja Cabang Markaz Al-Azhar li Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyyah di Indonesia yang lebih dikenal dengan nama PUSIBA: Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab.

Pertemuan yang dimulai pada pukul 13.00 CLT hingga pukul 14.00 CLT ini, dihadiri oleh Prof. Abdul Fadlil Al-Qusi (Wakil Ketua OIAA Pusat), Prof. Salih Abbas (Deputy Grand Sheikh Al-Azhar), Mayjen Usamah Yasin, Prof Abdu Daem Nusaeir (Penasehat GS), Ustadz Wael Mahmud, dan Ketua OIAA Indonesia, TGB Dr Zainul Majdi dan perwakilan OIAA Indonesia Dr Muchlis Hanafi, serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo, Usman Syihab.

Didalam pertemuan ini disepakati bahwa pelaksaan penentuan level bahasa / Tahdid Mustawa / Placement Test bagi calon mahasiswa Universitas Al-Azhar asal Indonesia, akan dilaksanakan di pusat Study Islam dan Bahasa Arab (PUSIBA) di Jakarta.

“Alhamdulillah, rapat menyetujui banyak hal, terutama tentang usulan dilaksanakannya tes Tahdidul Mustawa (Placement Test / Penempatan kelas bahasa) di PUSIBA Jakarta,” kata Ketua OIAA Indonesia TGB M Zainul Majdi.

Dengan dilaksanakannya tahdid mustawa di jakarta tentu akan memberika dampak positif bagi calon mahasiswa asal Indonesia. Salah satunya, mereka tidak harus membuang waktu lama di Kairo menunggu kelas matrikulasi dimulai.

Muchlis M Hanafi selaku Anggota Komite Tinggi PUSIBA menjelaskan bahwa selama ini pelaksanaan kelas matrikulasi bahasa Arab di Markaz al-Lughah Kairo tidak serempak, menyesuaikan level. Ada faktor ketersediaan tenaga pengajar, ketersediaan ruang belajar dan sebagainya yang melatarinya.

Ia mencontohkan, kelas mubtadi awwal (level 1) bisa dimulai tidak lama dari pelaksanaan tahdid mustawa. Calon mahasiswa yang lulus di level 1 saat tahdid mustawa bisa segera langsung mengikuti kelas bahasa.

Tetapi tidak demikian dengan mereka yang lulus di level 3 (mutaawassith awwal), atau level-level yang lebih tinggi. Karena mereka harus menunggu sampai kelas dibuka. Nah, dalam masa menunggu ini tidak jarang terjadi persoalan terkait keamanan, perpanjangan izin tinggal, masalah sosial, ekonomi, dan sebagainya.

“Dengan pelaksanaan tahdid mustawa di PUSIBA Jakarta, calon mahasiswa baru berangkat ke Kairo sesuai levelnya, sehingga tidak harus menunggu,” jelasnya lebih lanjut

Dalam rapat tersebut, Pof. Dr. Salih Abbas berjanji akan mendukung PUSIBA sebagai Markaz Lughah Al-Azhar satu-satunya di luar negeri, dan berharap dapat menjadi percontohan.

“Tentu kami akan mendukung PUSIBA sebagai Markaz Lughah Al-Azhar satu-satunya di luar negeri, dan berharap dapat menjadi percontohan,” kata Prof Salih Abbas selaku Deputy Grand Sheikh Al-Azhar yang juga hadir dala pertemuan tersebut.

Dan perlu diketahui, rencananya tahdid mustawa ini akan dilaksanakan pada bulan mei  setelah calon mahasiswa baru uiversitas Al-Azhar Mesir dinyatakan lulus pada seleksi masuk yang diadakan oleh Kementrian Agama RI pada bulan april.

Baca Juga : Kemenag RI menetapkan pelaksanaan tes masuk Univ. Al Azhar Mesir Tahun 2020

 

Related Posts